Indahnya Saling Memberi Hadiah

Siapapun pasti tidak asing dengan kata "hadiah". Menurut istilah dalam madzhab syafii, hadiah didefinisikan sebagai pemberian suatu benda tanpa adanya imbalan, yang disertai dengan memindahkan barang tersebut ke penerima hadiah sebagai bentuk penghormatan. Lalu bagaimana perasaanmu saat menerima hadiah atau saat memberikan hadiah pada seseorang? Tentu menyenangkan bukan? Salah satu kemuliaan ajaran agama Islam adalah anjuran untuk saling memberikan hadiah. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Saling Memberi hadiahlah maka kalian akan saling mencintai." (HR. Bukhari)
Sebagaimana dikatakan dalam hadits tersebut, saling memberikan hadiah akan menimbulkan rasa kasih sayang, kepedulian dan empati pada sesama. Hal ini tentunya juga akan semakin memperkuat rasa persaudaraan (ukhuwah).
Dalam memberi hadiah, tidak diperkenankan bagi kita untuk mengharap balasan, apalagi mengungkit-ungkit hadiah yang telah kita beri. Selain itu beberapa jenis hadiah yang ditujukan sebagai sogokan atau tips (bagi seseorang yang sudah diberi gaji dari tugasnya seperti pada pegawai negeri atau pejabat) tidak diperbolehkan dalam Islam. Sebagaimana dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Hadiah bagi pejabat (pekerja) adalah ghulul (khianat)." (HR. Ahmad)
Kemudian ada pula beberapa hadiah yang tidak boleh ditolak, salah satunya adalah minyak wangi/parfum. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia menyatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menolak jika diberi hadiah minyak wangi. (HR. Bukhari, no. 2582)
Disebutkan pula dalam hadits berikut:
"Tiga hal yang tidak boleh ditolak jika diberi: bantal, minyak wangi, dan susu." (HR. At Tirmidzi, no. 2734)
Tidak peduli besar kecilnya nilai dari hadiah yang diberikan, hendaknya kita menerimanya dengan senang hati. Dan hendaknya kita membalas hadiah yang kita terima, jika tidak bisa maka hendaknya mendoakan orang yang memberikan hadiah tersebut. Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Siapa yang memberikan kebaikan untuk kalian, maka balaslah. Jika engkau tidak mampu membalasnya, doakanlah ia sampai-sampai engkau yakin telah benar-benar membalasnya." (HR. Abu Daud, no. 1672)
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang diberikan kebaikan, lalu ia katakan kepada orang yang memberikan kebaikan tersebut, "Jazakallah khoiron (semoga Allah membalas dengan kebaikan)", seperti itu sudah sangat baik dalam memuji." (HR. Tirmidzi, no. 2035)
Demikian pembahasan seputar saling memeberi hadiah dalam islam. Semoga pelajaran ini bermanfaat bagi kita sekalian. Wallahu a’lam bish showab.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.